Soko Kreatif

Wamenekraf: Penguatan Ekosistem Ekraf Berpihak pada Pegiat Usaha Berskala UMKM

IUMKM memiliki 500.000 anggota, dengan 10.000 di antaranya telah mendapat pendampingan intensif. Diharapkan sinergi pemerintah dan asosiasi terus diperkuat.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
06 Mei 2025
<p>Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar bersama Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia di Gedung Autograph Thamrin Nine, Jakarta,Selasa, 6 Mei 2025. (Dok. Kemenekraf)</p>

<p> </p>

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar bersama Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia di Gedung Autograph Thamrin Nine, Jakarta,Selasa, 6 Mei 2025. (Dok. Kemenekraf)

 

SOKOGURU, JAKARTA- Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) ingin mendorong pertumbuhan ekonomi dari daerah, dengan memperkuat infrastruktur dan menghadirkan dukungan konkret bagi pelaku UMKM kreatif.

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar, dalam audiensi bersama Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia di Gedung Autograph Thamrin Nine, Jakarta,Selasa, 6 Mei 2025.

Dalam pertemuan itu Irene Umar membahas penguatan ekosistem ekonomi kreatif yang berpihak pada pegiat usaha ekonomi kreatif berskala mikro, kecil, dan menengah. 

Ia juga membahas peningkatan daya saing dan pengamanan pasar dalam negeri. 

Baca juga: Latih 500 Pengembang Gim Lokal, Kemenekraf dan Google Luncurkan Google Play x Unity Game Developer Training

“Berbagai upaya pemerintah dalam menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penguat integrasi identitas nasional melalui berbagai program Kemenekraf yang mendukung pegiat ekonomi kreatif,” jelas Irene.

Salah satu upaya yang dipaparkan Wamenekraf yaitu Ekraf Hunt yang menjadi basis data untuk menampilkan potensi ekonomi kreatif lokal kepada publik. 

Selain itu, lanjut Wamenekraf Irene, program itu sekaligus sebagai pengembangan creative hub di daerah melalui sinergi dengan dinas ekonomi kreatif setempat yang memanfaatkan prasarana yang sudah ada.

Baca juga: Bantu UMKM Disabilitas Capai Pasar Global, Kemenekraf Sebut Perlu Buat Pameran Khusus

Wamenekraf Irene kemudian menyinggung program ‘Emak-Emak Matic’ yang bertujuan meningkatkan literasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, berbasis gotong royong dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraannya. 

Baca juga: Kemenekraf Bersinergi dengan Mahir Digital Gelar Kuliah Ramadan Mahir Digital (Kurma)

Selain itu, Wamenekraf Irene juga menyarankan program Koperasi Desa Merah Putih yang digulirkan oleh Kementerian Koperasi sebagai bentuk pendanaan alternatif bagi pegiat ekonomi kreatif.

“Untuk itu pentingnya branding agar semakin menaikkan nilai suatu usaha,” ujarnya dalam keterangan Kementerian Ekraf. 

Tak kalah penting, lanjutnya, terkait literasi keuangan agar banyak usaha mengikuti industri di mana saat ini tengah menjadi personalisasi produk bukan lagi tentang kuantitas. 

Kami berharap asosiasi dapat membantu memberi masukan terhadap pemerintah untuk memberikan masukan yang konkret terkait masalah yang ada," ujar Irene.

Berkaitan dengan hal tersebut, Wamenekraf Irene mengatakan pihaknya telah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi untuk memberikan pendampingan untuk mendorong pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ekonomi Kreatif. 

Dalam konteks ekonomi kreatif, pendampingan juga diberikan kepada koperasi ekonomi kreatif yang sudah berkembang untuk mendapatkan skema dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Wamenekraf Irene juga menekankan bahwa semua usaha ekonomi kreatif berskala mikro, kecil dan menengah perlu memiliki identitas usaha serta literasi keuangan yang kuat untuk dapat berkembang secara berkelanjutan. 

Terkait program perumahan bagi pegiat kreatif, Wamenekraf Irene menjelaskan bahwa Kemenekraf tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian PU agar pelaku ekonomi kreatif dapat mengakses pembiayaan rumah dengan DP 1% dan cicilan terjangkau, jadi bisa

sebagai bagian dari upaya negara hadir dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat kreatif.

 

Nilai tambah inovasi dan kreativitas

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, turut memberikan masukan. 

Deputi Cecep mengingatkan karakteristik khas sektor ekonomi kreatif yang perlu diarahkan demi berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.

“Sektor ekraf memiliki keunikan tersendiri karena menawarkan nilai tambah dari sisi inovasi dan kreativitas. Kontribusi ekraf diarahkan untuk meningkatkan PDB nasional, ekspor, serta penciptaan lapangan kerja, sesuai target RPJMN," kata Deputi Cecep

Sedangkan Ketua Umum IUMKM Indonesia, Hermawati Setyorinny, mengatakan, IUMKM adalah organisasi yang telah melakukan reorganisasi kepengurusannya berasal dari organisasi sebelumnya sejak 10 Juni 2015. 

Hermawati turut mengapresiasi inisiatif Kemenekraf yang telah diwujudkan dalam berbagai kegiatan dan fasilitasi konkret.

“Kami terkejut dengan banyaknya program konkret yang sudah dijalankan. Ini menunjukkan bahwa kementerian ini bergerak cepat dan responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha,” kata Hermawati.

Dia juga menyebutkan IUMKM saat ini memiliki 500.000 anggota, dengan 10.000 di antaranya telah mendapat pendampingan intensif. Hermawati berharap sinergi antara pemerintah dan asosiasi terus diperkuat dalam mensosialisasikan program-program strategis seperti Treasure Hunt dan Emak-Emak Matic ke seluruh wilayah Indonesia.

Turut hadir dalam pertemuan ini yaitu Ketua Bidang Kerja Sama Usaha, Antar Lembaga, dan Kemitraan IUMKM Sandi Suwardi Hasan serta Ketua DPW IUMKM Provinsi Jawa Barat Reza Rizky Hermawan. Sedangkan Wamenekraf Irene didampingi Plt Direktur Jasa TIK Harry Noor Sukarna dan Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal. (SG-1)